Tuesday, 1 January 2013

SISTEM ORGAN PADA HEWAN


SISTEM ORGAN PADA HEWAN



1. Sistem Rangka (Skelet)

  a.  Sistem rangka pada hewan invetebrata

Hewan invetebrata misalnya,,pada cacing pipih,,cacing gilig,,hewan golongan Annelida,,dan Coelenterata (Cnidaria) memiliki sistem rangka hidrostatik. Adanya rangka hidrostatik memungkinkan gerakan peristalsis. Gerakan peristalsis merupakan pergerakan yang dihasilkan oleh kontraksi otot yang ritmik dari kepala sampai ekor. Gerakan peristalsis dapat terjadi karna adanya otot sirkuler dan otot longitudinal. Sedangkan invetebrata yang lain membutuhkan sistem rangka untuk melindungi tubuh mereka. Masalah ini diatasi dengan berkembangnya sistem rangka luar (eksoskeleton).

Eksoskeleton terdiri dari shell dan body case. Shell atau cangkang merupakan eksoskeleton yang tidak menutupi seluruh tubuh hewan. Shell terdiri dari satu atau dua bagian (kepingan) yang tumbuh bersamaan dengan tubuh hewan pemiliknya. Shell paling banyak ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda (molusca).

Sebaliknya,,body case lebih kompleks dari pada shell.Body case merupakan eksoskeleton yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Body case terdiri dari sejumlah kepingan yang disatukan pada sendi-sendi tertentu yang fleksibel. Body case  tidak dapat tumbuh secara periodik,,sehingga body case harus ditinggalakan dan diganti dengan yang baru. Contohnya pada Arthropoda yang mencakup kelompok serangga,,udang,,dan laba-laba.




b. Sistem rangka pada hewan vertebrata

Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanyaendoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton vertebrata dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang. Tulang dan otot bekerja sama membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memilki bentuk khas,,dimana bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.


Sistem gerak hewan vertebrata sama seperti pada manusia,,otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Hewan yang hidup di darat memiliki struktur tulang dan otot yang tidak jauh berbeda dengan manusia. Namun hewan yang hidup di udara dan di air memiliki struktur tulang yang khas. Selain itu hewan-hewan tersebut juga memiliki struktur tambahan pada tubuhnya untuk mendukung pergerakan. Contohnya burung dan ikan.

Burung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan baik untuk bergaerak di udara. Burung memiliki:
·         Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di udara.
·         Rangka yang ringan dan ramping atau pipih.
·         Sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap.

Bulu burung selain berfungsi untuk terbang,,juga berfungsi untuk menahan panas,,sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efesien dalam keadaan hangat.


Burung memiliki struktur tulang yang teradaptasi untuk terbang. Adaptasi tulang burung antara lain adalah:
·                Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia.
·         Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas.
·         Tulang-tulang burung berongga dan ringan. tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
·         Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat,,terutama ketika burung terbang.
·         tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.

Teknik Terbang

Burung terbang dengan mengepakkan sayap,,yaitu menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkat sayap memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap,,memerlikan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap,,burung menempatkan posisi sayapnya ke semula,,untuk memulai gerakan mendorong dan mengangkat kembali.

Sedangkan pada hewan yang hidup di air,,seperti contohnya ikan. Kita tahu bahwa air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara,,sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya,,air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Jadi untuk bergerak di dalam air,,ikan memiliki struktur:
·         Bentuk tubuh yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air.
·         Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air.
·         Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan.
·         Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal.
·         Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air.





2. Sistem Integumen (Kulit)

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,,memisahkan,,melindungi,,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,,rambut,,bulu,,sisik,,kuku,,kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".


 Kulit

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian,,yaitu: bagian terluar disebut epidermis,,bagian tengah mesodermis,,dan bagian dalam dermis. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya,,seperti panas matahari,,debu,,dan asap knalpot.
Fungsi kulit dapat bermacam-macam ,,antara lain:
·               Sebagai pelindung
·               Sebagai eksteroreseptor
·               Sebagai osmoregulator
·               Sebagai termoregulator
·               Sebagai alat pernapasan
·               Sebagai alat gerak
·               Sebagai tempat cadangan makanan


 Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan,,terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),,walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut,,yang disebut trikoma,,juga ditemukan pada tumbuhan.

 Kuku

Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,,mengeras,,dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia,,kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi,,kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm,,empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa,,pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
Salah satu contoh sistem integumen pada hewan adalahsistem integumen pada mamalia.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu,,yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya,,adanya rambut,,dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah,,termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5000 genus,,yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo,,meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
            Secara filogenetik,,yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti ekidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial).
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan,,yaitu:
  Paling luar adalah epidermis,,
Epidermis biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas,,epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar).
  Tengah adalah dermis,,
Bagian tengah,,dermis,,memiliki ketebalan lima belas hingga empat puluh kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar.
  Dalam adalah hypodermis
Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak,,penahan benturan,,dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies


3. Sistem Pencernaan

·         Hewan invertebrata

Pada hewan invertebrata,,pembagian makanan dilakukan dengan cara yang sangat sederhana,,seperti pada amoeba dengan vakuola makanan,,pada planaria dengan gastrovaskuler.
a)      Sistem pencernaan cacing tanah
Saluran pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut,,kerongkongan,,tembolok,,empedal,, usus,,dan anus.
      Cacing tanah memakan buangan sampah,,kemudian makanan ini masuk ke dalam mulut bersama dengan butiran-butiran tanah. Setelah itu,,makanan di dalam kerongkongan yang membesar (faring) akan dibasahi oleh lendir,,kemudian disimpan sementara di dalam tembolok. Dari tembolok,,makanan masuk ke dalam empedal. Empedal adalah lambung pengunyah yang berotot. Di empedal,,makanan dicerna secara mekanik dengan bantuan butiran tanah,,kemudian dialirkan ke usus.
Pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan,,terjadi di dalam usus. Sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
b)      Sistem pencernaan serangga
Serangga yang kita ambil sebagai contoh adalah belalang. belalang mencari makanan secara aktif. Oleh karena itu,,di sekitar mulut belalang terdapat alat pelengkap khusus,,sehingga dapat memakan daun dengan cepat.

Dari mulut,,makanan melalui kerongkongan masuk ke dalam tembolok untuk disimpan sementara. Dari tembolok,,makanan menuju ke empedal. Di empedal,,makanan digiling,,kemudian masuk ke dalam lambung. Di dalam lambung,,terjadi pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan. Makanan kemudian masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berbentuk padat dikumpulkan dan bermuara pada usus besar,,lalu sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

·         Hewan vertebrata

a)      Sistem pencernaan burung
Burung memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut,,kerongkongan,,tembolok,, lambung kelenjar,,empedal,,usus halus,,usus besar,,dan kloaka.

Burung menggunakan paruhnya untuk mengambil makanan,,namun paruh burung tidak berfungsi sebagai pengunyah. Lidah burung runcing dan keras karena berlapiskan zat tanduk. Makanan dari mulut masuk menuju ke tembolok melalui kerongkongan. Di tembolok,,makanan disimpan sementara,,setelah itu makanan masuk ke dalam lambung kelenjar yang mengeluarkan getah lambung.
Di empedal,,makanan dihancurkan dengan bantuan pasir atau kerikil. Dari empedal,,pencernaan dilanjutkan di usus halus. Pankreas dan hati menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang dialirkan ke usus halus. Hasil pencernaan diserap oleh pembuluh darah pada dinding usus halus. Sisa pencernaan dialirkan ke usus besar,,kemudian ke rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran,,yaitu saluran pencernaan,,saluran ekskresi,,dan saluran alat kelamin.
b)      Sistem pencernaan Reptil
Reptil memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut,,kerongkongan,,lambung,, usus,,dan kloaka.

Pada reptil,,alat untuk menangkap mangsa adalah lidah,,contohnya pada cicak,,dan gigi,,contohnya pada buaya. Mangsa yang tertangkap lansung ditelan. lendir yang dihasilkan kelenjar ludah membantu mempermudah penelanan mangsa.
c)      Sistem pencernaan amfibi
Saluran pencernaan amfibi,,contohnya katak,,terdiri dari mulut,,kerongkongan,,lambung,, usus,,dan kloaka.

Lidah pada katak digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Di dalam lambung makanan,,kemudian masuk ke dalam usus. Di usus,,zat makanan diserap. Sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran,,yaitu: saluran pencernaan,,saluran eksresi,,dan saluran alat kelamin.
d)      Sistem pencernaan ikan
Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,,kerongkongan,,lambung,,usus,,dan anus.

Dari mulut,,makanan masuk ke dalam kerongkongan,,kemudian masuk menuju lambung untuk dicerna. Dari lambung,,makanan mengalir menuju usus,,dan bermuara di anus.


e)      Sistem pencernaan mamalia
Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia,,kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung,,khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivora.
a.        Rongga mulut (kavum oris)

Rongga mulut mamalia dibentuk oleh tiga tahap,,yaitupalatum durun (langit-langit keras),,palatum mole (langit-langit lunak),,serta velum palastini (bagian tepi). Dasar rongga mulut bersifat lunak. Di dalam rongga mulut terdapat gigi,,lidah,,dan kelenjar ludah. Jenis gigi mamalia sama dengan gigi manusia,,tetapi mengalami perubahan bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya.
·         Gigi seri (dens insisivus)
Gigi seri berbentuk pahat dan berfungsi untuk memotong. Pada hewan pengerat rodentia),,gigi seri berfungsi untuk mengerat. Email hanya ada di bagian daratan muka. Di bagian ini gigi terus tumbuh.

·         Gigi taring (dens caninus)
Gigi taring berbentuk runcing dan berfungsi untuk menyobek. Pada hewan karnivora,,gigi taring tumbuh dan berkembang dengan baik,,sedangkan pada herbivora,,gigi taring tidak berkembang.
·         Geraham muka (premolar)
Geraham muka berfungsi untuk mengunyah. Bagian mahkotanya terdiri dari email yang melintang dan tajam.
·         Geraham belakang (molar)
Geraham belakang berfungsi untuk mengunyah. Bentuknya sama dengan molar pada manusia.

b.      Lambung
            Khusus hewan pemamah biak (ruminansia),,seperti sapi,,rusa,,dan kambing,,lambungnya terbagi menjadi empat ruang,,yaitu: rumen,,retikulum,,omasum,,dan abomasum.

            Proses pencernaan di lambung sapi adalah sebagai berikut,,rumput atau daun-daunan dikunyah sekadarnya serta dicampur air ludah,,lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus makanan masuk ke rumen. Di rumen,,terdapat simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagelata yang yang dapat menghasilkan enzim selulase. Bakteri yang mampu menghancurkan selulosa contohnya adalahChytophaga,,sedangkan flagelata yang biasa terdapat dalam tubuh hewan ruminansia adalah Cypromonas subtilis. Akibat perombakan oleh flagelata ini,,feses dapat digunakan untuk pupuk,,dan dapat pula digunakan sebagai bahan dalam pembuatan biogas melalui proses peragian.
            Di dalam rumen,,terjadi pencernaan protein dan polisakarida,,serta fermentasi selulosa dan enzim selulase. Dari rumen,,makanan masuk ke retikulum. Di retikulum,,makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus. Pada saat sapi beristirahat,,bolus yang disimpan sedikit demi sedikit dikeluarkan dari retikulum untuk dikunyah lagi. Sesudah itu ditelan lagi masuk ke retikulum,,lalu ke omasum,,dan selanjutnya ke abomasum. Di abomasum ini terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim-enzim pencernaan.

c.       Intestinum (usus)

            Usus pada mamalia dapat dibedakan atas usus halus (intestinum tenue)  dan usus besar (intestinum krasum). Usus halus terdiri dari duodenum,,jejunum,,dan ileum.
            Di dalam usus halus,,terjadi perombakan terakhir dan proses penyerapan sari-sari makanan. Usus berakhir dengan rektum dan lubang yang disebut anus. Secara garis besar,,sistem pencernaan makanan pada semua hewan mamalia adalah sama,,kecuali pada hewan pemamah biak yang memiliki kekhususan.
            Berbeda dengan sapi,,ruminansia seperti kuda,,kelinci,,dan marmut tidak melakukan fermantasi selulosa di rumen,,tapi di sekum (usus buntu). Sekum adalah kantong kecil yang terdapat di pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada hewan-hewan tersebut,,tidak terjadi pengunyahan dua kali sehingga feses yang dihasilkan lebih kasar dan berserat dari pada feses sapi. Pada kelinci dan hewan pengerat lainnya,,bakteri pencerna selulosa hidup di usus besar. (Purves et al.2004;Solomon et al.2005)

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung ke blog saya