SISTEM
ORGAN PADA HEWAN
1. Sistem Rangka (Skelet)
a. Sistem
rangka pada hewan invetebrata
Hewan invetebrata misalnya,,pada cacing
pipih,,cacing gilig,,hewan golongan Annelida,,dan Coelenterata (Cnidaria)
memiliki sistem rangka hidrostatik. Adanya rangka hidrostatik
memungkinkan gerakan peristalsis. Gerakan peristalsis merupakan pergerakan
yang dihasilkan oleh kontraksi otot yang ritmik dari kepala sampai ekor.
Gerakan peristalsis dapat terjadi karna adanya otot sirkuler dan otot
longitudinal. Sedangkan invetebrata yang lain membutuhkan sistem rangka
untuk melindungi tubuh mereka. Masalah ini diatasi dengan berkembangnya
sistem rangka luar (eksoskeleton).
Eksoskeleton terdiri
dari shell dan body case. Shell atau cangkang
merupakan eksoskeleton yang tidak menutupi seluruh tubuh
hewan. Shell terdiri dari satu atau dua bagian (kepingan) yang tumbuh
bersamaan dengan tubuh hewan pemiliknya. Shell paling banyak
ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda (molusca).
Sebaliknya,,body case lebih kompleks
dari pada shell.Body case merupakan eksoskeleton yang menutupi
seluruh permukaan tubuh hewan. Body case terdiri dari sejumlah
kepingan yang disatukan pada sendi-sendi tertentu yang fleksibel. Body
case tidak dapat tumbuh secara periodik,,sehingga body case harus
ditinggalakan dan diganti dengan yang baru. Contohnya pada Arthropoda yang
mencakup kelompok serangga,,udang,,dan laba-laba.
b. Sistem rangka
pada hewan vertebrata
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka
untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanyaendoskeleton
(rangka dalam). Endoskeleton vertebrata dapat tumbuh seiring dengan
pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang. Tulang dan otot
bekerja sama membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memilki bentuk khas,,dimana
bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
Sistem gerak hewan vertebrata sama seperti
pada manusia,,otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak
pasif. Hewan yang hidup di darat memiliki struktur tulang dan otot yang tidak
jauh berbeda dengan manusia. Namun hewan yang hidup di udara dan di
air memiliki struktur tulang yang khas. Selain itu hewan-hewan tersebut
juga memiliki struktur tambahan pada tubuhnya untuk mendukung pergerakan. Contohnya
burung dan ikan.
Burung merupakan contoh hewan yang
beradaptasi dengan baik untuk bergaerak di udara. Burung memiliki:
·
Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi
untuk mengangkat tubuh burung di udara.
·
Rangka yang ringan dan ramping
atau pipih.
·
Sistem tulang dan otot yang kuat
untuk menggerakkan sayap.
Bulu burung selain berfungsi untuk
terbang,,juga berfungsi untuk menahan panas,,sehingga tubuh burung dapat
menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efesien dalam keadaan hangat.
Burung memiliki struktur tulang yang
teradaptasi untuk terbang. Adaptasi tulang burung antara lain adalah:
·
Burung
memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan
mamalia.
·
Burung memiliki sternum (tulang
dada) yang pipih dan luas,,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang
luas.
·
Tulang-tulang burung berongga dan
ringan. tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
·
Sayap tersusun dari tulang-tulang
yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi
untuk mengurangi berat,,terutama ketika burung terbang.
·
tulang belakang bergabung untuk
memberi bentuk rangka yang padat,,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat
terbang.
Teknik
Terbang
Burung terbang dengan mengepakkan
sayap,,yaitu menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah untuk menimbulkan gerakan
mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkat
sayap memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat
sayap,,memerlikan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap,,burung
menempatkan posisi sayapnya ke semula,,untuk memulai gerakan mendorong dan
mengangkat kembali.
Sedangkan pada hewan yang hidup di
air,,seperti contohnya ikan. Kita tahu bahwa air memiliki kerapatan yang lebih
besar dibandingkan udara,,sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun
sebaliknya,,air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan
udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem
gerak yang khas. Jadi untuk bergerak di dalam air,,ikan memiliki struktur:
·
Bentuk tubuh
yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika
bergerak di dalam air.
·
Ekor dan sirip ekor yang lebar
untuk mendorong gerakan ikan di dalam air.
·
Sirip tambahan untuk mencegah
gerakan yang tidak diinginkan.
·
Gelembung renang untuk mengatur
gerakan vertikal.
·
Susunan otot dan tulang belakang
yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air.
2. Sistem Integumen (Kulit)
Sistem integumen adalah sistem organ
yang membedakan,,memisahkan,,melindungi,,dan menginformasikan hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit,,rambut,,bulu,,sisik,,kuku,,kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada
tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian,,yaitu: bagian terluar
disebut epidermis,,bagian tengah mesodermis,,dan bagian dalam dermis. Kulit
sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya,,seperti panas
matahari,,debu,,dan asap knalpot.
Fungsi kulit dapat bermacam-macam ,,antara
lain:
·
Sebagai
pelindung
·
Sebagai
eksteroreseptor
·
Sebagai
osmoregulator
·
Sebagai
termoregulator
·
Sebagai
alat pernapasan
·
Sebagai
alat gerak
·
Sebagai
tempat cadangan makanan
Rambut
Rambut adalah organ seperti benang
yang tumbuh di kulit hewan,,terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis
(kulit luar),,walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Struktur mirip rambut,,yang disebut trikoma,,juga ditemukan pada
tumbuhan.
Kuku
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang
terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang
mati,,mengeras,,dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit
ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung
jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia,,kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak
pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna
kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi,,kuku merupakan bagian terkeras dari
tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu
minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm,,empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku
jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang
baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan
gizi atau menderita anoreksia nervosa,,pertumbuhan kuku sangat lamban dan
rapuh.
Salah satu contoh sistem integumen pada
hewan adalahsistem integumen
pada mamalia.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas
hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu,,yang
pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya,,adanya
rambut,,dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur
sistem peredaran darah,,termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri
lebih dari 5000 genus,,yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46
ordo,,meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
Secara
filogenetik,,yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek
moyang monotremata (seperti ekidna) dan mamalia therian (berplasenta dan
berkantung atau marsupial).
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari
tiga lapisan,,yaitu:
Paling
luar adalah epidermis,,
Epidermis biasanya terdiri atas tiga puluh
lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari
lapisan epidermis ini sering terkelupas,,epidermis bagian paling dalam sering
membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar).
Tengah
adalah dermis,,
Bagian tengah,,dermis,,memiliki ketebalan
lima belas hingga empat puluh kali dibanding epidermis. Dermis terdiri dari
berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar.
Dalam
adalah hypodermis
Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa
dan berfungsi untuk menyimpan lemak,,penahan benturan,,dan insulasi. Ketebalan
lapisan ini bervariasi pada setiap spesies
3. Sistem Pencernaan
·
Hewan invertebrata
Pada hewan invertebrata,,pembagian makanan
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana,,seperti pada amoeba dengan vakuola
makanan,,pada planaria dengan gastrovaskuler.
a) Sistem
pencernaan cacing tanah
Saluran pencernaan cacing tanah terdiri
dari mulut,,kerongkongan,,tembolok,,empedal,, usus,,dan anus.
Cacing tanah memakan buangan sampah,,kemudian makanan ini masuk ke dalam
mulut bersama dengan butiran-butiran tanah. Setelah itu,,makanan di dalam
kerongkongan yang membesar (faring) akan dibasahi oleh lendir,,kemudian
disimpan sementara di dalam tembolok. Dari tembolok,,makanan masuk ke dalam
empedal. Empedal adalah lambung pengunyah yang berotot. Di empedal,,makanan
dicerna secara mekanik dengan bantuan butiran tanah,,kemudian dialirkan ke
usus.
Pencernaan secara kimiawi dan penyerapan
sari makanan,,terjadi di dalam usus. Sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
b) Sistem
pencernaan serangga
Serangga yang kita ambil sebagai contoh
adalah belalang. belalang mencari makanan secara aktif. Oleh karena itu,,di
sekitar mulut belalang terdapat alat pelengkap khusus,,sehingga dapat memakan
daun dengan cepat.
Dari mulut,,makanan melalui kerongkongan
masuk ke dalam tembolok untuk disimpan sementara. Dari tembolok,,makanan menuju
ke empedal. Di empedal,,makanan digiling,,kemudian masuk ke dalam lambung. Di
dalam lambung,,terjadi pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan.
Makanan kemudian masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa
makanan yang berbentuk padat dikumpulkan dan bermuara pada usus besar,,lalu
sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
·
Hewan vertebrata
a) Sistem
pencernaan burung
Burung memiliki saluran pencernaan yang
terdiri dari mulut,,kerongkongan,,tembolok,, lambung kelenjar,,empedal,,usus
halus,,usus besar,,dan kloaka.
Burung menggunakan paruhnya untuk mengambil
makanan,,namun paruh burung tidak berfungsi sebagai pengunyah. Lidah burung
runcing dan keras karena berlapiskan zat tanduk. Makanan dari mulut masuk
menuju ke tembolok melalui kerongkongan. Di tembolok,,makanan disimpan
sementara,,setelah itu makanan masuk ke dalam lambung kelenjar yang
mengeluarkan getah lambung.
Di empedal,,makanan dihancurkan dengan
bantuan pasir atau kerikil. Dari empedal,,pencernaan dilanjutkan di usus halus.
Pankreas dan hati menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang dialirkan ke usus
halus. Hasil pencernaan diserap oleh pembuluh darah pada dinding usus halus.
Sisa pencernaan dialirkan ke usus besar,,kemudian ke rektum dan akhirnya
dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga saluran,,yaitu saluran
pencernaan,,saluran ekskresi,,dan saluran alat kelamin.
b) Sistem
pencernaan Reptil
Reptil memiliki saluran pencernaan yang
terdiri dari mulut,,kerongkongan,,lambung,, usus,,dan kloaka.
Pada reptil,,alat untuk menangkap mangsa
adalah lidah,,contohnya pada cicak,,dan gigi,,contohnya pada buaya. Mangsa yang
tertangkap lansung ditelan. lendir yang dihasilkan kelenjar ludah membantu
mempermudah penelanan mangsa.
c) Sistem
pencernaan amfibi
Saluran pencernaan amfibi,,contohnya
katak,,terdiri dari mulut,,kerongkongan,,lambung,, usus,,dan kloaka.
Lidah pada katak digunakan untuk menangkap
mangsa. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan. Di
dalam lambung makanan,,kemudian masuk ke dalam usus. Di usus,,zat makanan
diserap. Sisa makanan dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari
tiga saluran,,yaitu: saluran pencernaan,,saluran eksresi,,dan saluran alat
kelamin.
d) Sistem
pencernaan ikan
Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari
mulut,,kerongkongan,,lambung,,usus,,dan anus.
Dari mulut,,makanan masuk ke dalam
kerongkongan,,kemudian masuk menuju lambung untuk dicerna. Dari
lambung,,makanan mengalir menuju usus,,dan bermuara di anus.
e) Sistem
pencernaan mamalia
Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada
umumnya sama dengan manusia,,kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta
struktur lambung,,khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivora.
a. Rongga mulut (kavum oris)
Rongga mulut mamalia dibentuk oleh tiga
tahap,,yaitupalatum durun (langit-langit keras),,palatum
mole (langit-langit lunak),,serta velum palastini (bagian tepi).
Dasar rongga mulut bersifat lunak. Di dalam rongga mulut terdapat
gigi,,lidah,,dan kelenjar ludah. Jenis gigi mamalia sama dengan gigi
manusia,,tetapi mengalami perubahan bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya.
·
Gigi seri (dens insisivus)
Gigi seri berbentuk pahat dan berfungsi
untuk memotong. Pada hewan pengerat rodentia),,gigi seri berfungsi untuk
mengerat. Email hanya ada di bagian daratan muka. Di bagian ini gigi terus tumbuh.
·
Gigi taring (dens caninus)
Gigi taring berbentuk runcing dan berfungsi
untuk menyobek. Pada hewan karnivora,,gigi taring tumbuh dan berkembang dengan
baik,,sedangkan pada herbivora,,gigi taring tidak berkembang.
·
Geraham muka (premolar)
Geraham muka berfungsi untuk mengunyah.
Bagian mahkotanya terdiri dari email yang melintang dan tajam.
·
Geraham belakang (molar)
Geraham belakang berfungsi untuk mengunyah.
Bentuknya sama dengan molar pada manusia.
b. Lambung
Khusus hewan pemamah biak (ruminansia),,seperti sapi,,rusa,,dan
kambing,,lambungnya terbagi menjadi empat
ruang,,yaitu: rumen,,retikulum,,omasum,,dan abomasum.
Proses
pencernaan di lambung sapi adalah sebagai berikut,,rumput atau daun-daunan
dikunyah sekadarnya serta dicampur air ludah,,lalu ditelan ke esofagus. Dari
esofagus makanan masuk ke rumen. Di rumen,,terdapat simbiosis antara hewan
pemamah biak dengan bakteri dan flagelata yang yang dapat menghasilkan
enzim selulase. Bakteri yang mampu menghancurkan selulosa contohnya
adalahChytophaga,,sedangkan flagelata yang biasa terdapat dalam tubuh hewan
ruminansia adalah Cypromonas subtilis. Akibat perombakan oleh flagelata
ini,,feses dapat digunakan untuk pupuk,,dan dapat pula digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan biogas melalui proses peragian.
Di
dalam rumen,,terjadi pencernaan protein dan polisakarida,,serta fermentasi
selulosa dan enzim selulase. Dari rumen,,makanan masuk ke retikulum. Di
retikulum,,makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus.
Pada saat sapi beristirahat,,bolus yang disimpan sedikit demi sedikit
dikeluarkan dari retikulum untuk dikunyah lagi. Sesudah itu ditelan lagi masuk
ke retikulum,,lalu ke omasum,,dan selanjutnya ke abomasum. Di abomasum ini
terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim-enzim pencernaan.
c. Intestinum
(usus)
Usus
pada mamalia dapat dibedakan atas usus halus (intestinum tenue) dan
usus besar (intestinum krasum). Usus halus terdiri dari duodenum,,jejunum,,dan
ileum.
Di
dalam usus halus,,terjadi perombakan terakhir dan proses penyerapan sari-sari
makanan. Usus berakhir dengan rektum dan lubang yang disebut anus. Secara garis
besar,,sistem pencernaan makanan pada semua hewan mamalia adalah sama,,kecuali
pada hewan pemamah biak yang memiliki kekhususan.
Berbeda
dengan sapi,,ruminansia seperti kuda,,kelinci,,dan marmut tidak melakukan
fermantasi selulosa di rumen,,tapi di sekum (usus buntu). Sekum
adalah kantong kecil yang terdapat di pertemuan antara usus halus dan usus
besar. Pada hewan-hewan tersebut,,tidak terjadi pengunyahan dua kali sehingga
feses yang dihasilkan lebih kasar dan berserat dari pada feses sapi. Pada
kelinci dan hewan pengerat lainnya,,bakteri pencerna selulosa hidup di usus
besar. (Purves et al.2004;Solomon et al.2005)
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung ke blog saya